Libur semester telah tiba. Tidak terasa bulan depan aku akan memasuki tahun pertamaku di jenjang SMP. Disaat libur panjang seperti ini kegiatanku hanya makan, tidur dan main game. Kegiatan monoton yang selalu kuulang setiap liburan. Karena itu bundaku selalu memarahiku. Aku rasa tidak lama lagi akan ada petir yang bergemuruh hebat mendatangiku. “Astagfirullah Aldo! Kamu tuh yah, tiap hari kerjaannya main game mulu! badanmu tuh cium, bau kambing. Kayak gaada air aja di rumah ini.” omel Bunda sambil mendekat menghampiriku. “Sana cepat mandi! sebelum Bunda seret kamu ke kamar mandi.” ucap Bunda. “Ckk, iya-iya bun.” dengan malas aku mengambil handuk dan berjalan ke kamar mandi. “Oh ya, nanti siang kita ke kampung. Bunda sama Ayah mau ziarah sekalian bersihin kuburan nenek dan kakekmu. Jadi untuk beberapa hari kita di sana.” ucap Bunda. “Iya Bun.” ucapku mengiyakan dan bergegas mandi, karena waktu sudah menunjukkan pukul 11.00 siang. Pukul 12.00 siang, kami sudah keluar rumah dan seger...
Di suatu tempat, terdapat sebuah desa yang bernama ‘Desa Mimpi’. Desa ini dipenuhi dengan toko-toko yang menjual mimpi. Toko-toko itu akan buka setiap malam, yaitu disaat semua orang ingin tertidur dengan satu mimpi. Setiap malamnya orang dewasa maupun anak-anak akan keluar dan mencari satu mimpi yang diinginkan. Tetapi kebanyakan pelanggan toko yang berdatangan yaitu anak-anak. Setiap toko menjual jenis mimpi yang berbeda-beda. Ada ‘Toko Mimpi Makan Sepuasnya’, yaitu bisa merasakan makan sebanyak-banyaknya, seperti makan coklat, permen, kue, snack , ayam dan makanan lainnya. Kemudian ada ‘Toko Mimpi Menjadi Seseorang Yang Diinginkan’, yaitu kita bisa merasakan menjadi pahlawan super, barbie , princess , pangeran, artis dan lainnya. Selanjutnya ada ‘Toko Mimpi Mewujudkan Keinginan’, seperti keinginan untuk ke disneyland , naik wahana, bermain timezone , membeli mainan baru, dan keinginan lainnya. Kemudian ada ‘Toko Mimpi Dunia Imajina...
Komentar
Posting Komentar